Bersama Indonesia Kita (IKI) dan MER-C, Gelaran Metalhead Respect Kumpulkan Lebih Dari 70 Juta Untuk Peduli Damai Anti Perang Suriah
Metalhead Respect For Syria, 30 Oktober 2016 @ Bulungan Outdoor, Blok M - Jakarta Selatan
Terik matahari Ibukota Jakarta
perlahan ditutupi awan hitam menjelang sore hari. Namun, hal tersebut tidak
mematahkan semangat para metalhead untuk ikut andil dalam penggalangan dana
peduli konflik di Suriah, baik metalhead yang tengah berada di arena moshpit,
maupun yang terlihat dari pinggiran Jalan Bulungan terus berdatangan dari arah
SMAN 70 dan SMAN 6 Jakarta, mereka bergerak menuju venue Metalhead Respect yang
sedang berlangsung di Gd. KPJ (Kelompok Penyanyi Jalanan), atau GOR Bulungan yang
biasa dikenal dengan nama Bulungan Outdoor, Blok M – Jakarta Selatan.
VOCTRASH, LETARGIA, KERANGKENG, THE
CORALS, END OF JOURNEY merupakan nama-nama band yang berada di line-up
awal. USUS BUNTU, Slamming Guttural
Death Metal asal Mojokerto – Jawa Timur berhasil menguasai panggung dengan
epik. Sementara itu, LOXSHITT, band metal yang digawangi oleh Wiro Valley ex
HELLCRUST pada posisi vokal, mendominasi panggung dengan kerumunan metalhead
yang terlihat sangat padat. Tak ketinggalan, COSMIX VORTEX dan AAARGHHH juga
menjadi bagian penting dalam momen ini. Berikutnya, RISING THE FALL, Metalcore
asal Jakarta ini cukup berhasil membakar suasana stage menjelang sore hari.
Setelah break Maghrib, Trash Metal asal
Jakarta, LUCRETIA menjadi amunisi menggairahkan kembali arena moshpit setalah
sejenak hening. Sang vokal, Nino, tak henti-hentinya mengungkapkan
kebanggaannya atas partisipasi Metalhead yang telah datang dan berpartisipasi
menggalang dana untuk konflik Suriah melalui acara ini. Namun, tak sedikit
pula, terdengar kicauan sebagian Metalhead yang meneriaki Sang Bassist, “Pima
Aditya, lady bassist cantik nan gahar ye
doi? Hehee…”
Pada kesempatan lain, Nino
mengungkapkan, “antusias metalhead
mengenai Syria ini ngeri men, dateng dengan tiket 40 ribu, elu share
penghasilan elu buat nyumbang, gile gue respect banget.”
Disusul oleh SOULSICK, Javanesse
Black Metal beranggotakan Agung Purwanto dan kawan-kawan, memberikan suasana
berbeda setelah kental dengan Trash Metal dari line up sebelumnya. Namun,
berhubungan dengan waktu yang disediakan tak banyak bagi mereka, terasa singkat
menuju line-up berikutnya.
ABGOTTER, yang dijadwalkan slot
siang hari dalam rundown, mengisi line up setelah SOULSICK. Menurut informasi
yang saya terima dari GELE selaku MC, hal tersebut dikarenakan Sang Vokalis,
FAJRIN ada kepentingan lain. Meskipun tak banyak lagu yang dimainkan, dapat
dikatakan ABGOTTER dengan beberapa lagu yang dibawakan, mendapat reaksi
audience sangat luar biasa. Terlebih ketika “Datang Hidup Hanya Untuk Mati,”
lagu terakhir yang mereka bawakan, banyak teman-teman Metalhead yang ikut
meneriaki lirik yang dilontarkan.
Disusul oleh GRAUSIG, salah satu
Legend Death Metal asal Jakarta yang baru saja merilis album “Di Belakang Garis
Musuh” bulan Maret lalu, menambah kentalnya alunan Death Metal di arena
moshpit.
Album GRAUSIG “Di Belakang Garis Musuh” kabarnya akan
dirilis ulang oleh OBSCURE Music (USA), setelah sebelumnya Full Album mereka
dirilis oleh Majemuk Records versi CD dan Rumah Tanah versi kaset pita.
Setelahnya ada XXX IMPACT menguasai
panggung. Ya, Band besutan vokalis Saint Loco, Barry dan Sang Drummer ini
mengalihkan perhatian para Metalhead dengan nuansa Rap Rock. XXX IMPACT juga
membawakan lagu dari SAINT LOCO, Terapi Energi salah satunya.
Disusul oleh MELODY MAKER,
AFTERMATH, STRAIGHT OUT dan PANIC DISORDER, acara ini menuju dua line up
terakhir, yaitu PURGATORY dan CHILDREN OF GAZA. Namun, disela menuju PURGATORY
terlihat beberapa sosok musisi senior Indonesia naik keatas stage. Ya, diantaranya
Renny Djajoesman, Jelly Tobing, Bens Leo, Sylvia Saartje, Memes, John Paul Ivan, dll. Mereka
tergabung dan mewakili INDONESIA KITA, wadah musisi lintas genre Indonesia yang
awal terbentuknya dari grup Whatsapp para seniman musik Rock Indonesia.
Selain nama-nama
diatas, Fierza Agie Cilla TUFFA dan Barry SAINT LOCO juga turut bergabung
bersama mereka. Turut serta menyumbangkan dana bantuan, mereka membawakan pula
lagu ciptaan IKI yang berjudul “Indonesia Kita,” ketika perform. Selain itu,
mereka juga membawakan lagu dari God Bless dan Iwan Fals, serentak Metalhead
bernyanyi bersama mengikuti alunan musik dan lirik yang dibawakan. Mereka hadir
semata-mata atas dasar kemanusiaan.
“Karena persoalan Syria ini adalah persoalan manusia
yang selalu perang, bahkan mereka satu agama. Sehingga kami mengharapkan,
dengan kita didalamnya merupakan do’a, semoga tidak ada lagi perang diantara
manusia maupun sesama agama,” ungkap Renny Djajoesman, Ketum IKI.
Menuju dua line-up
terakhir, PURGATORY mengisi kekosongan stage. Beberapa Mogerz, telah menanti
band kebanggan mereka meliar diatas panggung. Disisi lain, Mogerz juga sangat
mengapresiasi atas terlaksananya acara charity ini.
“Kami datang dari Bintaro… Dengan adanya acara ini,
itu membuktikan bahwa anak-anak metal mempunyai rasa peduli yang tinggi, tidak
seperti yang orang-orang bayangkan,” ujar salah satu penonton, Wahyu.
“Menurut kita acara ini sangat bagus, karena diluar
sana banyak orang yang menilai kalau Metal itu kumpulan para setan, tapi
seharusnya mereka tidak hanya melihat dari cover saja, mereka harus cari tau.
Karena pada tahun lalu, anak metal mampu mengumpulkan sebanyak 120 Juta, dan
mudah-mudahan donasi acara hari ini bisa lebih banyak dari tahun lalu,” sambung Edah,
rekan Wahyu.
Tiga personil yang
absen, membuat PURGATORY menyiasatinya dengan cara kolaborasi bersama personil
band-band lain, seperti Dodi dari TUFFA (Alternative Rock Jakarta) mengisi
posisi Bass, kemudian untuk empat lagu berbeda, mereka featuring 4 vokalis yang
berbeda, yaitu HUSEIN AL-ATAS dari CHILDREN OF GAZA, Fierza dari TUFFA, Dika
dari RISING THE FALL dan Adit dari WOLFPAK & UNIFICATION. Ketiga personil
yang absen diantaranya, Sandman Vokal, Bone /Bonty Bass dan Sutradara Film
sebagai DJ /Programming dalam Band, Anggi Umbara.
“Yang absen sebenernya ada tiga, Sandman karena
sekarang di tinggal di Medan dan kebetulan berhalangan, kemudian Bonty ada
kesibukkan pekerjaan, dan Anggi ada acara keluarga yang gak bisa ditinggalkan
juga.”
Kemudian, disela
check sound line-up terakhir, Sang MC, AGUNG GELE dan GIMBAL CORE menyerahkan
secara langsung kepada pihak MER-C (Medical Emergency Rescue Committee), sebuah organisasi
kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis, bersifat amanah,
profesioanl, sukarela dan netral. Dimana, MER-C adalah pihak yang bekerja sama
dengan para pengurus atau kepanitiaan gelaran Metalhead Respect untuk Suriah
ini.
“Dalam hal
ini kita bekerjasama dengan MER-C sebagai penyalur donasi langsung ke Suriah,” jelas GELE.
Total dana Rp. 71. 386.000 yang terkumpul,
diberikan MC /koordinator acara kepada pihak MER-C sebagai penyalur dana untuk
Suriah, yang direncanakan akan dibelikan obat-obatan maupun kelengkapan
kendaraan medis di Suriah pada Desember nanti oleh tim MER-C.
Ditutup oleh
CHILDREN OF GAZA, Metalhead Respect kali ini usai. Sebagian Metalhead yang
telah meninggalkan venue, membubarkan diri dengan tertib. Tak sebanyak
sebelumnya, audience tersisa menyaksikan penampilan Husein Al-Atas dkk hingga
usai, mereka cukup merasa klimaks hingga sebagian petugas melakukan cleaning
area…
Ditulis oleh : Tri Andoko