Senin, 21 November 2016

Bersama Indonesia Kita (IKI) dan MER-C, Gelaran Metalhead Respect Kumpulkan Lebih Dari 70 Juta Untuk Peduli Damai Anti Perang Suriah

Bersama Indonesia Kita (IKI) dan MER-C, Gelaran Metalhead Respect Kumpulkan Lebih Dari 70 Juta Untuk Peduli Damai Anti Perang Suriah


Metalhead Respect For Syria, 30 Oktober 2016 @ Bulungan Outdoor, Blok M - Jakarta Selatan



Terik matahari Ibukota Jakarta perlahan ditutupi awan hitam menjelang sore hari. Namun, hal tersebut tidak mematahkan semangat para metalhead untuk ikut andil dalam penggalangan dana peduli konflik di Suriah, baik metalhead yang tengah berada di arena moshpit, maupun yang terlihat dari pinggiran Jalan Bulungan terus berdatangan dari arah SMAN 70 dan SMAN 6 Jakarta, mereka bergerak menuju venue Metalhead Respect yang sedang berlangsung di Gd. KPJ (Kelompok Penyanyi Jalanan), atau GOR Bulungan yang biasa dikenal dengan nama Bulungan Outdoor, Blok M – Jakarta Selatan.
VOCTRASH, LETARGIA, KERANGKENG, THE CORALS, END OF JOURNEY merupakan nama-nama band yang berada di line-up awal.  USUS BUNTU, Slamming Guttural Death Metal asal Mojokerto – Jawa Timur berhasil menguasai panggung dengan epik. Sementara itu, LOXSHITT, band metal yang digawangi oleh Wiro Valley ex HELLCRUST pada posisi vokal, mendominasi panggung dengan kerumunan metalhead yang terlihat sangat padat. Tak ketinggalan, COSMIX VORTEX dan AAARGHHH juga menjadi bagian penting dalam momen ini. Berikutnya, RISING THE FALL, Metalcore asal Jakarta ini cukup berhasil membakar suasana stage menjelang sore hari.
Setelah break Maghrib, Trash Metal asal Jakarta, LUCRETIA menjadi amunisi menggairahkan kembali arena moshpit setalah sejenak hening. Sang vokal, Nino, tak henti-hentinya mengungkapkan kebanggaannya atas partisipasi Metalhead yang telah datang dan berpartisipasi menggalang dana untuk konflik Suriah melalui acara ini. Namun, tak sedikit pula, terdengar kicauan sebagian Metalhead yang meneriaki Sang Bassist, “Pima Aditya, lady bassist cantik nan gahar ye doi? Hehee…”
Pada kesempatan lain, Nino mengungkapkan, “antusias metalhead mengenai Syria ini ngeri men, dateng dengan tiket 40 ribu, elu share penghasilan elu buat nyumbang, gile gue respect banget.”
Disusul oleh SOULSICK, Javanesse Black Metal beranggotakan Agung Purwanto dan kawan-kawan, memberikan suasana berbeda setelah kental dengan Trash Metal dari line up sebelumnya. Namun, berhubungan dengan waktu yang disediakan tak banyak bagi mereka, terasa singkat menuju line-up berikutnya.
ABGOTTER, yang dijadwalkan slot siang hari dalam rundown, mengisi line up setelah SOULSICK. Menurut informasi yang saya terima dari GELE selaku MC, hal tersebut dikarenakan Sang Vokalis, FAJRIN ada kepentingan lain. Meskipun tak banyak lagu yang dimainkan, dapat dikatakan ABGOTTER dengan beberapa lagu yang dibawakan, mendapat reaksi audience sangat luar biasa. Terlebih ketika “Datang Hidup Hanya Untuk Mati,” lagu terakhir yang mereka bawakan, banyak teman-teman Metalhead yang ikut meneriaki lirik yang dilontarkan.
Disusul oleh GRAUSIG, salah satu Legend Death Metal asal Jakarta yang baru saja merilis album “Di Belakang Garis Musuh” bulan Maret lalu, menambah kentalnya alunan Death Metal di arena moshpit.
Album GRAUSIG “Di Belakang Garis Musuh” kabarnya akan dirilis ulang oleh OBSCURE Music (USA), setelah sebelumnya Full Album mereka dirilis oleh Majemuk Records versi CD dan Rumah Tanah versi kaset pita.
Setelahnya ada XXX IMPACT menguasai panggung. Ya, Band besutan vokalis Saint Loco, Barry dan Sang Drummer ini mengalihkan perhatian para Metalhead dengan nuansa Rap Rock. XXX IMPACT juga membawakan lagu dari SAINT LOCO, Terapi Energi salah satunya.
Disusul oleh MELODY MAKER, AFTERMATH, STRAIGHT OUT dan PANIC DISORDER, acara ini menuju dua line up terakhir, yaitu PURGATORY dan CHILDREN OF GAZA. Namun, disela menuju PURGATORY terlihat beberapa sosok musisi senior Indonesia naik keatas stage. Ya, diantaranya Renny Djajoesman, Jelly Tobing, Bens Leo, Sylvia Saartje, Memes, John Paul Ivan, dll. Mereka tergabung dan mewakili INDONESIA KITA, wadah musisi lintas genre Indonesia yang awal terbentuknya dari grup Whatsapp para seniman musik Rock Indonesia.
Selain nama-nama diatas, Fierza Agie Cilla TUFFA dan Barry SAINT LOCO juga turut bergabung bersama mereka. Turut serta menyumbangkan dana bantuan, mereka membawakan pula lagu ciptaan IKI yang berjudul “Indonesia Kita,” ketika perform. Selain itu, mereka juga membawakan lagu dari God Bless dan Iwan Fals, serentak Metalhead bernyanyi bersama mengikuti alunan musik dan lirik yang dibawakan. Mereka hadir semata-mata atas dasar kemanusiaan.
“Karena persoalan Syria ini adalah persoalan manusia yang selalu perang, bahkan mereka satu agama. Sehingga kami mengharapkan, dengan kita didalamnya merupakan do’a, semoga tidak ada lagi perang diantara manusia maupun sesama agama,” ungkap Renny Djajoesman, Ketum IKI.
Menuju dua line-up terakhir, PURGATORY mengisi kekosongan stage. Beberapa Mogerz, telah menanti band kebanggan mereka meliar diatas panggung. Disisi lain, Mogerz juga sangat mengapresiasi atas terlaksananya acara charity ini.
“Kami datang dari Bintaro… Dengan adanya acara ini, itu membuktikan bahwa anak-anak metal mempunyai rasa peduli yang tinggi, tidak seperti yang orang-orang bayangkan,” ujar salah satu penonton, Wahyu.
“Menurut kita acara ini sangat bagus, karena diluar sana banyak orang yang menilai kalau Metal itu kumpulan para setan, tapi seharusnya mereka tidak hanya melihat dari cover saja, mereka harus cari tau. Karena pada tahun lalu, anak metal mampu mengumpulkan sebanyak 120 Juta, dan mudah-mudahan donasi acara hari ini bisa lebih banyak dari tahun lalu,” sambung Edah, rekan Wahyu.
Tiga personil yang absen, membuat PURGATORY menyiasatinya dengan cara kolaborasi bersama personil band-band lain, seperti Dodi dari TUFFA (Alternative Rock Jakarta) mengisi posisi Bass, kemudian untuk empat lagu berbeda, mereka featuring 4 vokalis yang berbeda, yaitu HUSEIN AL-ATAS dari CHILDREN OF GAZA, Fierza dari TUFFA, Dika dari RISING THE FALL dan Adit dari WOLFPAK & UNIFICATION. Ketiga personil yang absen diantaranya, Sandman Vokal, Bone /Bonty Bass dan Sutradara Film sebagai DJ /Programming dalam Band, Anggi Umbara.
“Yang absen sebenernya ada tiga, Sandman karena sekarang di tinggal di Medan dan kebetulan berhalangan, kemudian Bonty ada kesibukkan pekerjaan, dan Anggi ada acara keluarga yang gak bisa ditinggalkan juga.”

Kemudian, disela check sound line-up terakhir, Sang MC, AGUNG GELE dan GIMBAL CORE menyerahkan secara langsung kepada pihak MER-C (Medical Emergency Rescue Committee), sebuah organisasi kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis, bersifat amanah, profesioanl, sukarela dan netral. Dimana, MER-C adalah pihak yang bekerja sama dengan para pengurus atau kepanitiaan gelaran Metalhead Respect untuk Suriah ini.
“Dalam hal ini kita bekerjasama dengan MER-C sebagai penyalur donasi langsung ke Suriah,” jelas GELE.
Total dana Rp. 71. 386.000 yang terkumpul, diberikan MC /koordinator acara kepada pihak MER-C sebagai penyalur dana untuk Suriah, yang direncanakan akan dibelikan obat-obatan maupun kelengkapan kendaraan medis di Suriah pada Desember nanti oleh tim MER-C.
Ditutup oleh CHILDREN OF GAZA, Metalhead Respect kali ini usai. Sebagian Metalhead yang telah meninggalkan venue, membubarkan diri dengan tertib. Tak sebanyak sebelumnya, audience tersisa menyaksikan penampilan Husein Al-Atas dkk hingga usai, mereka cukup merasa klimaks hingga sebagian petugas melakukan cleaning area…

Ditulis oleh :      Tri Andoko
                        @tri_blasting

sumber : IRS Radio

Tidak ada komentar:

Posting Komentar